Rabu, 23 April 2008

Tugas Jarkom 2

Jumlah Lab:1
Jumlah komputer:18buah; 10buah p4 , 8 buah p3
jaringan msih pke telkomnet instan baru mau ganti speedy.

Artikel tentang OSPF(Tugas Pak Hendra)

ARTIKEL OSPF

CHAPTER 2

Routing yang umum digunakan adalah RIP, OSPF dan BGP. RIP dan OSPF

dikategorikan sebagai interior gateway routing protocol (IGP) sedangkan BGP atau

bordeway routing protocol termasuk kategori external routing protocol.

IGP menangani routing jaringan internal pada sebuah AS sedangkan EGP antar AS

Karakteristik RIP

mendukung jaringan Point to point, point to multipoint dan jaringan multiakses.

Kelebihn utama dari OSPF adalah dapat dengan cepat mendeteksi perubahan yang

terjadi dijaringan dan menjadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat

dengan sedikit pertukaran data, lambat mengetahui perubahan jaringan dan

menggunakan metrik tunggal.

RIP adalah protocol yang menggunakan algoritma distance vector, kelemahan

algoritma distance vector adalah lambat dalam mengetahui perubahan jaringan dan

dapat menimbulkan routing loop, routing loop adalah suatu kondisi ketika kedua

router bertetangga saling mengira bahwa untuk mencapai suatu alamat, datagram

seharusnya dilewatkan ke router tetangganya tersebut.

RIP v 1, Setiap host yang menjalankan RIP v1 ini, memiliki tabel routing yang

setidaknya berisi : IP Address tujuan, metrik yang menunjukkan biaya total tujuan, ip

address router yang akan dilalui, suatu tanda perubahan route.

Kelebihan RIPv2 adalah tag untuk rute eksternal, subnet mask, alamat hop berikutnya

dan authentikasi, mendukung VLSM

OSPF

Protocol ini termasuk dalam link-state protocol, kelebihan utama dari protocol ini

adalah dapat dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali

konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data.

Routing ini membentuk peta jaringan dalam tiga tahap, tahap pertama setiap router

mengenali seluruh tetangganya, lalu router saling bertukar informasi dan router akan

menghitung jarak terpendek ke setiap tujuan. Peta jaringanya akan disimpan dalam

basis data sebagai hasil dari pertukaran informasi antar router

OSPF dapat menangani routing jaringan TCP/IP yang besar dan membuat hirarki

routing dengan membagi jaringan menjadi beberapa area. Setiap paket yang dikirim

dapat dibungkus dengan authentikasi, namun protocol ini membutuhkan kemampuan

CPU dan memori yang besar

Proses dasar routing OSPF adalah menghidupkan adjency, proses flooding, dan

perhitungan table routing. Router-router mengirimkan paket hello ke seluruh jaringan

yang terhubung secara periodic, jika paket tidak terdengar maka jaringan dianggap

down, defaultya mengirimkan 4 kali paket hello

Jaringan Komputer 2

Router-router selalu berusaha adjacent dengan router tetangganya berdasarkan paket

hello yang diterima. Dalam jaringan multi access, router memilih Designated Router

(DR) dan Backup Designated Router (BDR) dan mencoba adjacent dengan kedua

router tersebut.

Ket :

Misalkan jaringan baru terkoneksi, maka router A akan membroadcast paket hello ke

semua int dengan memberikan informasi tentang router A, dan begitu juga sebaliknya

A akan mengetahui informasi tentang tetangganya berdasarkan informasi yang

diterima dan mengetahui berapa biaya untuk mencapai router lain. Data-data ini

disimpan dalam basis data

Setelah itu setiap router mengirimkan basis data tersebut dalam satu paket LSA

(link state advertisement), dan router yang menerima LSA harus mengirimkan ke

semua router yang terhubung dengannya.

Karena router B telah menerima paket LSA dari router A maka jika LSA yang

dikirimkan C sama dengan yang ada pada basis data B atau bukan yang baru, maka

paket LSA dari C akan di drop.

Antara router satu dengan yang lain akan mengirmkan paket hello dengan interval

tertentu misalnya 120 detik , jika tidak terdapat hello paket dari jaringan yang

terkoneksi dengannya atau tidak mendapat balasan maka jaringan tersebut diangap

down. Maka jika terjadi NT down maka paket LSA akan disebarkan ke semua

jaringan dengan menggunakan floading dan akan menyebabkan basis data LSA

berubah untuk mencari jalan yang terbaik dalam paket data

Router ID

Router ID didapatkan dari IP address tertinggi yang dimiliki semua interface router,

apabila router mempunyai interfaces loopback maka yang digunakan adalah IP

address tertinggi dari interface loopback tersebut

L1 = 10.10.10.1 / 24

F0 s0 = 202.180.70.30 / 24

A

B

C

Jaringan Komputer 3

Router id router diatas adalah 10.10.10.1 (L 1), apabila tidak memiliki int loopback

maka yang menjadi router Id adalah 202.180.70.30 (S 0), router id akan diambil dari

int yang di UP sebelum proses OSPF dimulai

Router ID digunakan dalam proses penentuan DR/BDR yang dalam pembentukan

hubungan bi-directional

Tahapan dalam membentuk adjacency

Pada saat baru pertama ON, router OSPF tidak tahu apapun tentang tetangganya,

router akan mulai mengirimkan paket Hello ke seluruh interface jaringan untuk

memperkenalkan dirinya. Jika router yang baru ON ini menerima paket hello yang

menyimpan informasi tentang dirinya maka router ini dapat saling berhubungan dua

arah dengan router pengirim hello,

Default nilai hello pada broadcast multi-access adalah 10 detik dan 40 detik jika tidak

ada respon akan mati, dan pada NBMA hello 30 detik dan akan mati pada 120 detik

jika tidak terdapat respon

1. down : router tidak dapat hello packet dari router manapun

2. attempt : router mengirimkan hello packet tetapi belum mendapat respon,

hanya ada pada tipe NT non broadcast multi-access (NBMA) dan tidak ada

respon dari router lain.

3. Init : router mendapatkan hello packet dari router lain, tetapi belum terbentuk

hubungan yang bidirectional (2 way)

4. 2 way : pada tahap ini hubungan antar router sudah bi-directional, untuk NT

broadcast DR & BDR nya akan melanjutkan ke tahap full, router non DR &

BDR akan melanjutkan Full hanya dengan DR & BDR saja

5. Exstart : terjadi pemilihan Master dan Slave, master adalah router yang

memiliki router id tertinggi

6. exchange : terjadi pertukaran Database Descriptor (DBD) paket DBD ini

digambarkan dari topologi DB router, proses dimulai oleh master

7. loading : router akan memeriksa DBD dari router lain dan apabila ada entry

yang tidak diketahui maka router akan mengira link state request (LSR) ,

LSR akan dibales dengan link state state ACK dan link state reply, diakhir

tahap ini semua router yang di adjacent memiliki topologi DB yang sama

8. Full : masing-masing router sudah membentuk hubungan yang adjancent.

Pemilihan DR & BDR

Dalam jaringan multi akses router-router akan memilih DR (designated router) dan

BDR(Backup designated router) dan berusaha adjencent dengan kedua router

tersebut.

Pemilihan terhadap tipe network multi access (broadcast & non broadcast)

Pemilihan dilakukan berdasarkan nilai ;

Router Priority

Router ID

Jaringan Komputer 4

Router priority diset per interface nilainya 0-255

Router (config-if)# IP OSPF priority [0-255]

Router mempunyai priority 0 tidak akan menjadi DR/BDR, statusnya DROTHER,

semakin besar priority semakin besar kemungkinan dipilih menjadi BR (Priority

paling tinggi) dan BDR (kedua paling tinggi / slave)

Setting nya oleh administratornya, sesuai yang mana dulu routernya UP

By default nilai router priority untuk semua router adalah ;

Apabila priority router sama maka yang digunakan untuk menentukan

DR/BDR adalah Router ID

Pada tiap NT non broadcast (ex : Frame Relay) router yang menjadi DR

adalah router yang memiliki link ke semua router yang lain (mutipoint)

Jika terjadi DR & BDR mati maka router-router akan mengadakan pemilihan untuk

menggantikan router yang mati tersebut.

Proses floading adalah router dengan paket LSA harus meneruskan paket ke semua

jaringan, dan memasukkan informasi LSA dalam databasenya , jika paket data yang

diterima tidak baru maka akan di drop, disebut floading karena seolah-olah

membanjiri jaringan dengan LSA (link state advertisement)

Setiap kali BD linkstate router berubah, router kembali perlu menghitung rute terbaik

dan membentuk table routing terbaru, dengan biaya terendah dan shortest path

terpendek

Router (config) #router OSPF 1

Router (Config-router) # default-information originate hanya untuk default router

Perintah redistribute static metric 100 – semua static routing akan diredistribusikan

Perintah-perintah OSPF

Router(config)#router OSPF [process id]

Router(config-router)#network network id wildcard mask area number

Router(config-if)#ip OSPF priority [0-255] bandwidth link

Router(config-if)#IP OSPF cost [1-65535]

Rouer(config-if)##bandwidth [1-10.000.000] –> kbps

Router ID karena loopback

DR

Priority = 5

F1 DR

192.168.70.1/24

L1

192,168.80.1 / 24

192,168,90.2

192.168.90.3

F0

Priority = 0

L1 223.70.80.1

S1

F0

Priority = 1

Jaringan Komputer 5

Authentikasi

MD5 : suatu teknik enkapsulation enkripsi password

Setting :

router (config-if)#ip ospf authentication-key password (yang dipasang pada INT)

Router(config-router)# area nomer area authentication

Hello interval dan dead interval (sebanyak 4 x) adalah waktu apabila router mendapat

hello packet dari neigbour dan setelah waktu habis berati NT tersebut down dan tidak

akan dihibungi

Contoh update jika NT down

224.0.0.6 DR & BDR

224.0.05 DR ke non DR

224.0.0.5

DR 224.0.0.6

S0

BDR

A

Jaringan Komputer 6

Chapter 3

IGRP & EIGRP

Perbedaannya :

01. Compatible mode

o IGRP Kompatibel 100 % dengan IGRP

o Antara router-router yang menjalankan EIGRP & IGRP dengan

autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi

02. Metric calculation

o Metric IGRP : k1 * bandwidth / 256 – load + k3 * delay * k5 / reliability + k4

Nilai : K1, k3 = 1, nilai k2,k4,k5 = 0

o Metric IGRP = K1 * bandwidth + k3 + delay

o Bandwidth = 10 7 / bandwidth link * 256

o Delay = delay / 10 * 256

o Dikarenakan matric IGRP = 24 bit. Metric EIGRP = 32bit

03. Hop count

o IGRP support = 255 hop count (MAX)

o EIGRP support = 224 hop count (max)

04. autonomous Protocol redistribution

05. route tagging

o EIGRP akan memberi taging external route untuk setiap route yang berasal

dari ;

Routing protocol non eigrp

Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama

EIGRP konsep

EIGRP memiliki 3 table untuk proses kerjanya

01. Topologi table

Merupakan table yang berisi informasi mengenai suatu route lengkap

dengan metric

Topologi table ini dibangun berdasarkan informasi dari route tetangga

Informasi yang ada di topologi table :

1. Feasible distance : metric terbaik untuk ke suatu NT hasil

perhitungan router

2. Reporteg distance : metic ke suatu NT hasil permberitahuan

router tatangganya

3. Router source : informasi mengenai sumbr route berasal dari

router mana

4. Interface information : informasi mengenai interface suatu route

berasal

5. Router status : ada 2 : passice : route bisa dipakai dan

operasional dan active : route sedang diproses oleh EIGRP

02. neigbour table : berisikan informasi mengenai router-router neighbour EIGRP dan

identik dengan adjencency database OSPF

03. routing table : succesors : router yang dipakai untuk menuju ke suatu NT

Jaringan Komputer 7

pada saat Hello protocol ke NT lain maka ;

01. neighbour discovery & recovery : mengirim topology table ke neighbour baru

02. reliable transport protocol : TCPnya EIGRP dan memastikan agar packet yang

dikirm selalu diterima oleh router lain

03. dual finite-state-algorithm : difussing update algoritma, merupakan algoritma

untuk menentukan route terbaik (successor) dan bekerja berdasarkan informasi

dari topologi table dan neighbour table

04. protocol dependent modules : protocol yang membuat EIGRP bisa support

terhadap multiple NT layer protocol e : ex : untuk IP, IPX dan appletalk

EIGRP packet Type :

01. hello : untuk maintenance, mencari neigbour router

02. acknowledgment : hello packet yang data fieldnya 0

03. update : paket yang digunakan untuk memberikan perubahan NT

04. Query : paket yang dikirm oleh router untuk meminta informasi ke routerlain

mengenai suatu route / NT

05. reply : balasan dari query packet

ex :

Jaringan Komputer 8

Topologi table

Router D FD RD

NT A 2

Via B 2 1 (successor)

Via C 5 3

Router C FD RD

NT A 3

Via B 3 1 (successor)

Via D 4 2 (feasible successor)

Via E 4 3

Router E FD RD

NT A 3

Via D 3 2 (sucssessor)

Via C 4 3 ngak bisa karena sama

Note : Feasible distance (FR) dan Reported distance (RD)

FR : kalkulasi matrik yang paling terpendek ke tujuan

RD : laporan Path tujuan yang spesifik oleh adjacent neighbor

Tata cara pemilihan FD, router tersebut harus memiliki RD yang lebih kecil dari FD

yang ada sekarang.

NT A

1

C

D

C

B

A

1

1

2

2

1

Jaringan Komputer 9

Config EIGRP

Router (config) #router EIGP [AS number]

Router(config-router)#network network id [wild card]

Manual summarization

Yang dipasang pada tiap interface

(config-if) #ip summary-address EIGRP [AS number] network id subnet mask AD

Admnistrative distances [optional 5]

Jaringan Komputer 10

Chapter 4

Switching Concepts

Teknologi Ethernet yang saat ini banyak digunakan, ada teknologi thick dan thin

Ethernet. Dengan menggunakan collision, layer 2 lebih pintar dari layer 1 dimana

dapat meforwarding decisions based pada Media Access Control (MAC) addresses.

bridge berada pada layer 2 yang berfungsi untuk membagi-bagi persegment pada

network. Begitu juga dengan switch yang berada pada layer 2, cara kerjanya mirip

dengan bridge namun memiliki banyak port (multiport bridge).

Kelemahan perangkat pada layer 2 ini adalah melakukan forward frame secara

broadcase ke semua device NT, dimana jika terjadi baanyak broadcast pada NT maka

akan terjadi sluggish pada waktu respon

Saat ini LAN menggunakan kombinasi perangkat pada Layer 1, 2 dan 3 yang

disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut

Mengapa perlu Segmentasi, karena untuk membagi kebagian kecil dari jaringan yang

disebut sebagai segment. Segmentasi mengikuti congestion NT untuk dapat secara

signifikan mengurangi banyak segment, disaat transmisi data antar segment, device

pada satu segment akan membagi total bandwidth yang ada. Segmentasi dapat

dilakukan dengan menggunakan Bridge, Router dan Switch

Switch menggunakan cara collision domain yang tergantung dari jumlah port, dimana

1 port ada 1 collission domain, sedangkan akan ada 1 broadcast domain jika tidak

menggunakan fungsi VLAN

Perangkat router : 1 port 1 collision domain

Perangkat hub menggunakan sistem Half duplex sedangkan switch menggunakan

mekanisme full duplex

LAN Switching

Ada 2 klasifikasi pada alokasi badwidth di switch port yaitu as symmetric or

asymmetric based. Asymmetric switch membuat koneksi antara port dengan

bandwidth yang sama. Switching Asymmetric memungkinkan bandwidth untuk

terhubung dedicated ke server port switch untuk mencegah terjadinya bottleneck.

Metode switching ini memerlukan memory buffering, diperlukan buffer untuk

menjaga agar tetap kesinambungan frames diantara perbedaan data rate pada ports.

VLAN

Teknologi VLAN adalah suatu cara yang memisahkan segmen-segmen pada switch

dimana antara 1 segmen dengan segmen lain tidaj dapat terkoneksi, koneksi dapat

dilakukan dengan menggunakan router. dalam satu switch akan berbeda network

idnya dan berbeda broadcast domainnya. VLAN dijalankan berdasarkan software

pada Switch, misalnya ;

Jaringan Komputer 11

Broadcast domain &

collision domain

Broadcast domain

Broadcast domain

Broadcast domain &

collision domain

Collision

domain

Collision

domain

Collision

domain

VLAN 1 VLAN 2

LAN Segmentation

Cara kerja Switch

MAC Port

AA 1

BB 1

CC 2

1 2 3 4 5

A B

C D

AA BB

AA BB

Jaringan Komputer 12

Metode Switching

Cut Through = pada metode ini frame diperiksa sampai field destination, fragmen

free = frame diperiksa sampai 64 byte pertama, collision bisa menjadi pada 64

bytes oertama

Store & Forward = frame disimpan terlebih dahulu, dicek nilai FCS (Frame

check) nya baru di forward, apabila framenya tidak rusak

Adaptive Cut Through = gabungan dari cut thorough dengan store n forwarf,

apabila dirasa ada error makan akan berubah dari cut through menjadi store n

forward setelah error berkurang akan kembali lagi

Perbedaan

Waktu error checking

Store n forward store n forward

Fragment free fragment free

Cut through cut through

Microsegmentasi : 1 port 1 host

Unicast : hanya 1 yang dikomunikasikan dan diproses

Broadcast : ke semua dan diproses

Multicast : ada 2 dikomunikasikan namun hanya 1 yang diproses.

Jaringan Komputer 13

Chapter 5

Dalam mendesign LAN kita harus memperhatikan aspek : Fungsional, Skalability,

Adapsi dan Manajemen, fungsi dan penempatan pada server seperti enterprise yang

melayani hamper semua user dalam organisasi ex : mail, DNS , dll, (MDF) dan

Workgroup : yang melayani dari user dalam 1 organisasi (IDF).

Metodelogi dalam design bertujuan untuk melihat kebutuhannya user dan

ekspetasinya, analisa kebutuhan data, mendesign strukturnya dan membuat

dokumentasi.

MDF terdapat Horizontantal Cross Connect (untuk user) dan Vertical Cross Connect

(untuk backbone)

Perancangan NT dengan system hirarki :

1. access layer : paling dekat dengan hirarki

2. distribution layer : policy terhadap traffic

3. core layer : high speed switching, tidak ada policy terhadap data

VLAN : berupa suatu software dari device switch yang berfungsi untuk

mengelompokan user berdasarkan fungsional, 1 broacast domain (1 VLAN) dan antar

VLAN dapat terkoneksi dengan router

Jaringan Komputer 14

Chapter 6

Setting Switch

Switch#show flash

Config.txt start up config

Vlan.dat isi info tentang vlan switch

Untuk menghapusnya ;

Switch# delete flash : vlan.dat

Switch# delete flash : config.txt atau erase startup configuration

Switch#reload

Switch# show mac-address-table

Setting security, misalnya hanya MAC address tertentu

Switch(config)# mac-address-table static 0010.7a60.1884 interface fast Ethernet 0/5

vlan 100

Switch(config)#show mac-address-table aging setiap 30 detik akan merefresh mac

tablenya (default)

Switch(config)# mac-address-tabl aging-time 0 disable aging nilanya 0 – 1000000s

Untuk mengganti IOS Switch ;

Switch# erase flash seluruh file pada switch akan dihapus

Switch# archive tar/xtract tftp// 10.21.22.200/namafile.tar

Mengganti password recovery pada switch

1. cabut kabel power switch

2. sambungkan kabel power switch sambil menekan tombol mode

3. tunggu sampai lapu system menjadi oranye

4. ketikan : switch# flash_init untuk inisialisasi flash

5. rename file konfigurasi switch#rename flash: config.text flash : config.old

6. ketik pada switch#boot

7. masuk ke switch seperti biasa dan jawab ‘NO’ pada setiap mode

8. masuk ke privileged mode

9. rename flash : config.old flash : config.text

10. copy flash : config.text start-up configuration

11. copy run start

12. ganti password (secret, enable, telnet)

13. copy run start

Jaringan Komputer 15

Chapter 7

Spanning Tree Protocol

Tahapan STP ; pilih root bridgenya, root portnya dan designed portnya

Contoh kasus STP dengan memilih Root Bridge :

SwithA#show spanning-tree untuk melihar konfigurasi root id dan bridge id,

interface dan priority

SwitchA#config t

SwitchA(config)#spanning-tree vlan 1 priority 4096

SwitchA(config)#show spanning-tree untuk melihar perubahan pada root id

SwitchA(config)#show running-config

SwitchA(config)# show spanning-tree

Jaringan Komputer 16

Chapter 8

Kasus VLAN

Setelah start up Switch, maka pilih ‘ K ‘ untuk konfigurasi dengan menggunakan

command line sedangka ‘ M ‘ untuk masuk ke menu step by step.

Switch> en

Switch> config t

Switch(config)# hostname swithA

SwithA(config)#vlan database

SwithA(vlan)# vlan 2 name VLAN2

SwithA(vlan)# vlan 3 name VLAN3

SwithA(vlan)# exit

SwithA# show vlan untuk melihat vlan yang telah dibuat

Switch#config t

SwitchA(config)#enable secret cisco

SwitchA(config)#line console 0

SwitchA(config-line)#password cisco

SwitchA(config-line)#login

SwitchA(config-line)#exit

SwitchA(config)#line vty 0 15

SwitchA(config-line)#password cisco

SwitchA(config-line)#login

SwitchA(config-line)#exit

SwitchA(config)#interface vlan 1

SwitchA(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0

SwitchA(config-if)#exit

SwitchA(config)#ip default gateway 192.168.1.1

Jaringan Komputer 17

SwithA# config t

SwithA(config)# int fa 0/1 memasukkan port 0/1 ke dalam group vlan 2

SwithA(config)# switchport mode access

SwithA(config)# switchport access vlan 2

SwithA(config)# end

SwithA# config t

SwithA(config)# int fa 0/4 memasukkan port 0/4 ke dalam group vlan 2

SwithA(config)# switchport mode access

SwithA(config)# switchport access vlan 2

SwithA(config)# end

SwitchA# show vlan id 2 melihat status pada config vlan

Nama Kelompok:

1.Sri Wijayanti

2.Anum Gizzela Sugiarto

3.Guntur Febrianto Wibowo

4.Rochmad Indrianto

Selasa, 22 April 2008

UJIAN,UJIAN DAN UJIAN

Mulai tgl 21-26 ak ujian akhir semester 2 nich,
deg2an an tkut nich mudah2an ujiannya lancar2 ja yaw
do'ain yaw.., chayoo!!

Kembali ke blogger

alowwwwwwwwwww..,,


lama bgt gak corat - coret my blog nich..,
sbuk bgt mpe lupa ngisi kegiatanku.,hehhe